Cara Mengenal Shockbreaker Upside Down Pada Motor, Tidak Asal Kebalik

Posted on

Upside Down Pada Motor - Zaman sekarang dengan teknologi yang semakin canggih kini untuk peredam kejut untuk motor tidak hanya menggunakan sekedar suspensi teleskopik konvensional untuk bagian roda depannya.

Motor yang berforma seperti di atas rata-rata termasuk golongan seperti motor balap yang telah di dukung dengan shockbreaker teleskopik dalam jenis upside down.

Untuk jenis upside down pada posisi inner tube atau pipa kecil yang berada dibawah sedangkan untuk bagian outer tube atau pipa besarnya berada di bagian atasnya.

Hingga sampai sekarang kebanyakan orang awan yang berfikir jika shockbreaker upside down hanya sekedar membalik pemasangan shockbreaker teleskopik biasa, padahal kenyataannya dengan bentuk selongsong telah dirancang dengan sedemikian rupa dari pabrikan dengan dudukan as dan berikut caliper telah menyatu pada bagian inner tubenya.

Suspensi pada sepeda motor lebih dikenal dengan istilah shockbreaker. Sesuai dengan namanya shockbreaker ini dirancang secara khusus agar mampu meredam getaran yang terjadi ketika motor melewati jalanan tidak rata.

Anda sebagai pengendara atau penumpang akan merasakan empuk ketika melewati jalanan apapun. Hal ini berkat dua jenis jenis komponen suspensi sepeda motor di bagian depan dan belakang.

Suspensi Depan

Disebut juga sebagai Front Suspension, jenis yang pertama ini diletakkan pada bagian depan dan memiliki dua jenis. Pertama adalah bottom link fork yang lebih banyak digunakan untuk sepeda motor jenis lama.

Kedua adalah jenis suspensi telescopic fork yang lebih banyak digunakan sepeda motor jenis bebek. Pada jenis yang kedua ini terdapat dua buah garpu yang ada di steering yoke.

Garpu tersebut bekerja dengan memanfaatkan getaran pegas dan oli minyak. Pegas akan menampung getaran dan benturan roda dari permukaan jalan. Sedangkan oli garpu akan mencegah getaran agar tidak diteruskan ke batang kemudi.

Jenis ketiga adalah Upside Down yaitu suspensi yang digunakan untuk jenis motor besar. Secara umum cara kerja dan bentuknya mirip dengan jenis garpu, hanya saja fluida rem dan berada di bagian atas.

Komponen Suspensi Bagian Depan

Suspensi motor bagian depan biasanya yang paling lebih sering rusak dibandingkan belakang. Setidaknya ada tujuh komponen penting yang membentuknya sebagai berikut ini.

  • Silinder Garpu
    Komponen yang pertama ini memiliki fungsi sebagai wadah dari minyak oli shockbreaker. Minyak pun harus segera diganti sehingga fungsi peredam kejut dapat bekerja dengan baik.
  • Seal Oli
    Komponen suspensi sepeda motor yang kedua adalah seal oli. Fungsi utamanya adalah menjaga agar oli pada shock tidak keluar dari silinder garpu. Bagian ini memang jarang rusak, namun tetap harus dirawat. Biasanya kerusakan terjadi karena usia atau kotoran yang melekat. Lebih baik untuk rutin membersihkan komponen ini agar masa pakainya berlangsung lebih lama.
  • Seal Debu
    Suspensi depan juga memiliki komponen seal debu yang akan menjaga supaya kotoran tidak masuk ke silinder garpu. Debu dapat mengkontaminasi minyak shock sehingga menurunkan kemampuan meredam getaran. Seal debu perlu dijaga supaya tidak rusak dan harus dibersihkan secara rutin.
  • Tabung Garpu
    Komponen suspensi yang selanjutnya ini memiliki fungsi untuk menciptakan sekat atau ruang dari silinder garpu dengan tabung garpu.
  • Cincin Stopper
    Ada juga komponen cincin stopper yang sangat penting karena berfungsi sebagai penahan oli shock agar tidak bergerak ke atas ketika terjadi tekanan.
  • Torak Garpu
    Komponen ini memiliki fungsi untuk membagi ruang bawah antara bawah dan atas torak garpu.
  • Baut Garpu
    Selanjutnya ada baut garpu yang memiliki fungsi utama mencegah oli agar tidak keluar dari shockbreaker.
  • Pegas Reaksi
    Komponen ini memiliki fungsi utama menyerap serta menerima getaran dari roda ketika melewati jalanan berlubang. Kinerjanya akan semakin berat ketika jalan lebih rusak lagi.
  • Pegas Garpu
    Fungsi utama dari komponen ini adalah untuk menahan torak bergerak ke atas. Fungsi lainnya juga untuk meredam getaran saat roda melewati jalan berlubang.

Cara Paling Mudah Mengenal Shockbreaker Upside Down Pada Motor, Tidak Asal Kebalik

Pada shokbreaker upside down ini memiliki kemampuan peredam dengan tingkat kekakuan yang lebih baik sehingga lebih stabil, karakter peredaman yang lebih lembut atau kenyal ini membuat roda tidak liar atau susah dikendalikian ketika cornering / belok rebah atau akselerasinya.

Karena posisi pada tabung atas yang lebih besar maka lebih sanggup meredam lebih banyak getaran ketimbang dengan model teleskopik konvensional ini kebalikan dari pada shockbreaker teleskopik konvensional yang memiliki kelemahan yang menghasilkan frekuensi getaran lebih terasa banget.

Walaupun demikian shockbreaker upside down ini juga memiliki kelemahan yang sangat jelas sekali yaitu bantingannya lebih terasa keras jika dibandingan dengan jenis teleskopik ketika melalui jalan yang rusak atau keriting.

Selain itu juga untuk harga shockbreaker upside down dipasaran juga termasuk mahal untuk shockbreaker misalnya untuk motor seprti Yamaha xabre dengan harga dipasaran mencapai Rp 15 jutaan.

Cara Paling Mudah Mengenal Shockbreaker Upside Down Pada Motor, Tidak Asal Kebalik

Bagi penggunaan shockbreaker upside down juga tidak cocok disemua jenis motor karena jenis sepeda motor yang telah menggunakan upside down harus memiliki bobot yang ringan, oleh karena itu tekanan yang sangat berat ke roda tidak sanggup ditopang oleh inner tube yang berdiameter lebih kecil sehingga rentan patah atau bocor pada seal olinya.

Demikianlah pembahasan mengenai Cara Paling Mudah Mengenal Shockbreaker Upside Down Pada Motor, Tidak Asal Kebalik semoga dengan adanya ulasan tersebut bisa berguna dan bermanfaat bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂