Fungsi Cdi Motor – Cdi merupakan singkatan dari Capacitor Discharge Ignitio yang dimana merupakan salah satu sistem pengapian mesin pada sepeda motor. Mesin tersebut memanfaatkan energi yang sebelumnya disimpan pada kapasitor.
Energi kemudian dimanfaatkan untuk dapat menghasilkan teganan yang tinggi pada koil pengapian. Dan hingga akhirnya tekanan tinggi dapat menghasilkan sebuah spar di dalam busi. Nah untuk mengetahui apa saja jenis dan fungsi cdi motor secara lengkap, silahkah simak informasi selengkapnya dibawah ini.
Table of Contents
Jenis Dan Fungsi Cdi
Fungsi Cdi ialah untuk menyalurkan serta memutus arus listrik pada motor. Cdi koil pengapian memiliki fungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi, nantinya tegangan ini dapat menghasilkan percikan bunga api listrik di busi.
Di pasaran banyak yang menjual Cdi dengan berbagai jenis. Beberapa tipe Cdi yang ada yakni racing limiter, racing unlimitter, programmable dan standart. Meskipun tipe Cdi berbeda namun, fungsi Cdi semua tipe sama.
Dalam hal ini pemasangan Cdi dilakukan dengan cukup sederhana sesuai dengan bawaan sepeda motor. Nah untuk Cdi jenis racing limiter tidak standar, karena kurnya ditinggikan tetapi masih memiliki limter. Nah fungsi limiter ialah menjaga mesin motor agar tetap berada pada putaran dan membuat mesin lebih awet.
Sedangkan untuk Cdi programmable digunakan pada sepeda motor racing. Cdi programmable agak rumit, dalam pemmasangannya harus dilakukan dengan instalasi yang cukup rumit. Jika terjadi kesalahan pada instalasi Cdi programmable dapat menyebabkan kerusakan mesin sepeda motor.
Cdi dilengkapi pengaturan pemantikan api sehingga dapat membuat akselerasi mesin maksimal, dan selain itu power mesin juga dapat bekerja maksimal karena bahan bakar telah masuk ke ruang pembakaran dengan sempurna.
Komponen Pada Sistem Pengapian Cdi
Cdi ialah sistem pengapian yang menggunakan dua jenis sistem yakni Cdi Ac dan Cdi Dc. Sistem pengapian Cdi Ac memanfaatkan arus yang secara langsung dihasilkan oleh spul “pembangkit listrik di motor” spul memiliki arus jenis Ac yang kuat sehingga dihasilkan sistem pengapian tinggi. Untuk sistem pengapian Cdi Dc yakni menggunakan arus yang ada lalu disearahkan kiprok.
Sistem pengapian dapat bekerja maksimal, fungsi cdi dapat maksimal jika memiliki komponen pelengkap sehingga dapat bekerja dengan mudah. Adapun komponen yang akan mengoptimalkan fungsi sistem pembakaran Cdi ialah sebagai berikut ini:
Baterai
Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik. Oleh sebab itu bateri jadi tidak benar satu komponen faedah CDI utama sebab bisa memenuhi keperluan listrik. Listrik yang disimpan oleh baterai semuanya dialirkan dari spul. Pada lebih dari satu motor injeksi, bateri jadi komponen penting sebab fungsinya terhitung menghidupkan ECU.
Spul Dan Rotor Magnet
Berikutnya spul dan rotor mgnet yang berfungsi untuk membuat perubahan aliran putaran pada poros engkol mesin, arah putaran yang diubah nantinya jadi listrik model AC. Listrik lantas dijadikan sebagai tenaga dalam sistem pengapian CDI. Spul merupakan komponen yang bentuknya layaknya kumparan statis, letaknya berada di anggota dalam rotor magnet.
Pulse Igniter/Pick Up Coil
Pick up coil berfungsi untuk menjemput sinyal, yang dimaksud dengan tanda yaitu membuktikan timming pada sistem pengapian mesian. Cara kerja pick up coil yaitu sama dengan spul tetapi lebih sederhana. Satu putaran dalam engkol mesin cuma terjadi satu potongan sehinggan yang dikirimkan cuma tanda (PWM). Sinyal lantas bisa membuktikan timming pengapian dan RPM mesin.
Voltage Converter
Voltage converter berfungsi sebagai mengkonversi tegangan untuk raih maksimal arus discharger. Sistem pengapian CDI mengfungsikan prinsip yang tidak serupa pada sistem pengapian di mobil. CDI motor mengfungsikan induksi yang khususnya dahulu dialirkan ke kumparan utama agar hasil tegangannya agar lebih tinggi.
Cdi Unit
CDI unit merupakan modal utama pada sistem pengapian CDI. Berfungsi untuk menyalurkan tegangan menuju coil dengan mengfungsikan prinsip discharge. CDI unit tersusun atas capasitor. Capasitor berfungsi untuk menyerap dan menyimpan arus listrik.
Kunci Kontak
Kunci kontak adalah saklar pada sistem pengapian motor CDI. Fungsi CDI kunci kontak untuk menghidupkan serta mematikan mesin. Jika kunci kontak dalam kondisi OFF maka, arus listrik tidak bisa dialirkan ke CDI.
Sekring
Sekering merupakan tidak benar satu komponen yang tidak boleh ditinggalkan, sebab sekering bisa merangkai sistem kelistrikan pada faedah CDI. Sekering terhitung berfungsi sebagai pengaman terkecuali tersedia kosleting atau short to ground. Pada sistem pengapian, sekering fuse bisa memelihara unit CDI agar senantiasa aman andaikata terjadi arus listrik singkat. Cara kerja sekering fuse yaitu memutus langsung kawat tipis, agar arus listrik secara otomatis bisa terputus.
Ignition Coil
Komponen ignition coil berfungsu untuk tingkatkan tegangan kelistrikan pada sepeda motor. Naiknya tegangan ini hingga 200 KV, tentu saja tegangan dihasilkan melalui sistem induksi spontan khususnya dahulu. Ignition coil mengfungsikan prinsip kerja trfo step up, yang memafaatkan kuantitas lilitan di kumparan sekunder dilebihi dibandingkan kumparan primer.
Kabel Busi
Kabel busi berfungsu sebagai penyalur arus listrik tegangan tinggi yang berasal dari komponen ignition coil. Kabel busi mengfungsikan bahan dari tembaga yang diameternya besar raih 5 mm. Kabel busi cuma mengfungsikan satu susunan kawat tembaga tetapi dilengkapi dengan serabut tembaga. Kawat digunakan untuk menyalurkan arus listrik faedah CDI sedang serabut berfungsi untuk memelihara terkecuali tegangan turun.
Cop Busi
Cop busi merupakan anggota ujung kabel busi. Cop busi ditempelkan pada anggota uju busi. Fungsi cop busi adalah penghubung antara busi dan kabel busi. Meskipun berfungsi sebagai penghubung tetapi cop busi tidak boleh dipasang dengan sembarang, andaikata kawat busi tidak melekat sempurna pada konduktor maka tegangan yang dihasilkan lebih kecil.
Busi
Busi adalah ujung tombak dari komponen pengapian CDI. Busi berfungsi untuk mempercikkan api dalam area pembakaran. Cara kerja busi dalam membuahkan percikan api yaitu mendekatkan elektroda positif pada jaman yang negatif. Sifat arus listrik senantiasa melacak jaman agar pada busi bakal terjadi loncatan elektron. Apabila tegangan elektroda lebih kecil maka, loncatannya bakal terlihat.
Demikianlah pembahasan mengenai Cdi Motor semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂