Celah Busi - Bagi pengguna kendaraan pastinya sudah tidak asing lagi dengan namanya celah busi atau gap busi ini. Celah atau gap tersebut memang sangat disepelekan, ternyata hal ini dapat menjadi faktor penyebab borosnya konsumsi bahan bakar minyak sepeda motor.
Oleh sebab itu perawatan rutin atau servis berkala merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan bagi pengguna kendaraan yang salah satunya dengan pengecekan pada celah busi untuk mendapatkan konsumsi bahan bakar minyak paling ideal.
Celah Busi Berpengaruh Terhadap BBM
Hal ini bisa dilihat di buku servis yang sudah jadi kelengkapan sejak sepeda motor masih baru, setiap motor memiliki celah busi yang sudah dianjurkan dari pabrikan motor tersebut.
Apabila dalam hal penyetelan diluar ketentuan maka tak hanya bahan bakar minyak yang akan amblas akan tetapi pada akselerasi dan top speed pun akan ikut merasakan dampaknya.
Untuk hubungan pada kinerja mesin sangat erat sekali dengan waktu pengapian dan besarnya letupan api di ruang bakar. Jika celah busi teralu rapat maka tarikan awal akan mengalami sedikit berkurang dan merasakan gejala seperti ngelitik karena mesin menjadi cepat mengalami panas.
Dan sebaliknya apabila celah busi tersebut renggang maka letupan api memang menjadi besar akan tetapi akan menurunkan stasioner ( langsam ) karena timing pengapian menjadi mundur. Alhasil tenaga mesin menjadi enak tetapi konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.
Hal demikian sebaiknya setelan busi dibuat sesuai dengan standar pabrikan saja bila digunakan untuk pemakaian harian. Apabila mau irit maka rapatkan sedikit kurang lebih sekitar 0,1 mm atau dengan menggunakan patokan celah terkecil yang disarankan pabriknya.
Hal ini pernah di uji pada sepeda motor Thunder 125 yang masih baru dari pabrik, tes menggunakan busi baru versi aftermarket dengan memiliki kerenggangan 0,40-0,60 mm dan 0,80 mm. Kemudian pakai bensin sejumlah 50 cc , lalu mesin motor dihidupkan dengan putaran mesin konstan di 3.000 rpm.
Asumsinya ialah pada putaran mesin dalam kondisi econe ride, kemudian mesin dihidupkan hingga 50 cc di gelas takar tersebut habis dengan dibarengi pencatat waktu.
Alhasilnya cukup mengejutkan mengingat perbedaan celah busi hanya terpaut 0,20 mm setiap setelan, dari penghitungan tes, kondisi celah busi pada setelan 0,60 mm paling hemat karena butuh waktu paling lama buat menghabiskan 50 cc bensin dalam waktu 8,05 detik.
Sedangkan pada setelan 0,40 mm bensin sebanyak 50 cc habis dalan waktu lebih cepat yakni 7,43 detik yang dibarengi dengan suhu mesin lebih tinggi. Lain lagi ketika busi disetel pada celah 0,80 mm dengan bensin 50 cc di gelas takar habis hanya dalam waktu 6,48 detik. Dengan demikian hasil data dari komparasi tersebut sangat menjelaskan bagaimana kerenggangan celah busi dapat sangat berpengaruh pada konsumsi BBM.
Demikianlah pembahasan mengenai Celah Busi Berpengaruh Terhadap BBM semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.