Oli 10w 40 Untuk Motor - Dalam hal ini minyak pelumas mesin atau yang lebih dikenal dengan oli mesin ialah zat yang berfungsi melumasi mesin. Banyak ragam dan macam oli mesin.
Bergantung jenis penggunaan mesin itu sendiri yang membutuhkan oli yang tepat untuk menambah atau mengawetkan usia pakai (life time) mesin.
Fungsi Oli Mesin
Semua jenis oli pada dasarnya yakni sama, sebagai bahan pelumas agar mesin berjalan mulus dan bebas gangguan. Sekaligus berfungsi sebagai pendingin dan penyekat.
Oli mengandung lapisan-lapisan halus berfungsi mencegah terjadinya benturan antar logam komponen mesin seminimal mungkin, mencegah goresan atau keausan.
Untuk beberapa keperluan tertentu, aplikasi khusus pada fungsi tertentu, oli dituntut memiliki sejumlah fungsi-fungsi tambahan.
Mengenal Kode (SAE) Pada Oli Motor
Dalam hal ini biasanya pada kemasan oli motor kita akan menemukan kode tulisan (SAE) yang nyatanya itu bukan hanya serangkaian huruf tanpa arti.
SAE memiliki kepanjangan Society of Automotive Engineers sebuah lembaga yang didirikan oleh Henry Ford dan Andrew Riker untuk melakukan standarisasi di bidang otomotif khususnya oli pelumas.
SAE melakukan pengetesan terhadap semua jenis oli pelumas kendaraan dan membuat diferensiasi pelumas berdasarkan tingkat viskosivitas (Kekentalannya) pada temperature tinggi dan rendah.
Secara umum, kekentalan oli berdasarkan SAE-nya dapat dibagi menjadi tiga yakni encer, sedang dan kental. Angka di belakang SAE menunjukkan tingkat kekentalan oli pelumas pada suhu tinggi maupun rendah.
Beberapa kode SAE yang sering digunakan oleh oli pelumas yakni:
- SAE 20W50 yang berarti oli mampu mengubah kekentalannya sesuai temperature, yakni 20W (winter) pada suhu dingin, dan pada temperatur tinggi kekentalannya akan berubah menjadi SAE 50. Oli jenis ini masih dapat mengalir (tidak membeku) walaupun temperatur drop hingga -20 oC, dan saat suhu naik mencapai 100o C oli jenis ini masih mampu mempertahankan kekentalannya.
- SAE 15W40 yang artinya oli akan bersifat seperti SAE 15W di suhu rendah dan menjadi SAE 40 di suhu tinggi. Karakteristik oli ini adalah dapat tetap mengalir di suhu minus 25 oC, dan bertahan di level kekentalan 12,5 cSt-16,3 cSt pada suhu 100o
- SAE 10W30 yang memiliki sifat bisa tetap mengalir di suhu -30 oC, namun di suhu tinggi kekentalannya hanya berkisar antara 9,3 cSt hingga 12,5 cSt.
Lalu apa hubungan antara kode dan angka SAE oli pelumas tersebut dengan karakteristik motor? Tentu saja angka SAE tersebut sangat berpengaruh karena angka tersebut menunjukkan karakteristik kinerja oli pada suhu tinggi dan rendah.
Oli yang memiliki nilai W (Winter) lebih rendah cocok digunakan oleh mesin motor yang dingin dan di daerah yang dingin pula. Dan sedangkan motor-motor bermesin panas, berkapasitas diatas 150 cc, cocok menggunakan oli mesin yang memiliki SAE tinggi, seperti SAE 20W50.
Nah untuk topik utama kali ini , lantas bagaimana dengan oli 10w 40 untuk motor, simak pemaparannya dibawah ini.
Oli 10W 40 Untuk Motor
Pelumas ini dirancang untuk mesin dengan kinerja tinggi Oli ini lebih direkomendasikan untuk motor-motor lansiran Yamaha, Suzuki dan Kawasaki. Baik yang sudah injeksi maupu masih menganut pasokan bahan bakar karburator.
Berdasarkan spesifikasinya yakni SAE 10W-40 berarti pada suhu rendah (dingin) memiliki sifat seperti Oli SAE 10W. Begitu suhu mesin lebih dari 60 derajat celcius kekentalannya berubah menjadi 40.
Nah umumnya motor-motor keluaran Suzuki dan Yamaha dianjurkan menggunakan oli dengan tingkat kekentalan ini. Sama dengan ketiga oli lainnya, oli dengan SAE 10W-40 juga coba dimasukkan ke dalam mesin Suzuki Smash jebolan 2006 yang jadi bahan praktik.
Kala mesin dihidupkan terdengar suara perputarannya cukup halus dan hawa di seputar dapur pacu tidak sepanas kala menggunakan oli dengan SAE 20W-50. Ini menandakan tingkat keketalannya cocok dengan mesin Suzuki Smash ini.
Lantas bagaimana dengan hasilnya? Setelah dilakukan 3 kali run, didapatkan bahwa tekanan iialah sebesar 3,75 psi. Hasil tersebut lebih rendah dibanding waktu menggunakan oli 20W-50.
Asumsinya sirkulasi pelumas di dalam saluran yang menuju kepala silinder dan komponen lainnya mengalir lebih lancar dibanding dengan oli SAE 20W-50. Hal ini membuktikan hahwa semakin tinggi viskotas oli dari spek yang anjurkan maka akan membuat tekanan oli akan semaki tinggi pula.
Menandakan pergerakkan olinya melambat. Berbeda bila oli tersebut dipakai di motor yang speknya memang pakai kekentalan itu. pasti tekanannya akan turun.
Demikianlah pembahasan mengenai Oli 10w 40 Untuk Motor semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂