Berapa Tekanan Angin Ban Motor Yang Pas ??? - Dalam hal ini ban merupakan menjadi salah satu faktor yang menentukan keselamatan dan kenyamanan berkendara. Mengapa?? hal ini karena ban ini layaknya sepatu, kalau kondisinya bagus maka kita nyaman memakainya.
Table of Contents
Pengertian Ban
Ban merupakan material yang menutupi velg dan berfungsi untuk menyediakan bantalan kendaraan antara ban yang bersentuhan dengan permukaan jalan aspal. Ban ialah suatu wadah yang isikan udara yang berfungsi menopang beban dari muatan kendaraan dan barang yang ada di kendaraan tersebut.
Fungsi Penggunaan Ban
Fungsi kegunaan dasar ban ialah memiliki daya cengkeram yang kuat, kemudahan untuk di kendalikan oleh pengendara dan bantalan ban untuk peredam getaran pada kendaraan tersebut.
Tujuannya ialah untuk menjaga keselamatan, kenyamanan dan ketahanan pada komponen ban saat berkendara. Nah berikut ini fungsi dasar ban dalam pengertian ban dibawah ini.
Untuk Menahan beban
Pada dasarnya ban bertujuan untuk menanggung beban muatan kendaraan beserta juga penumpangnya. Selain itu ban akan terpengaruhi oleh tekanan angin yang di dalam ban tersebut. Angin pada ban tersebut akan berfungsi menampung beban kendaraan dan muatan yang ada di dalam kendaraan tersebut. Oleh karena itu, memeriksa tekanan angin itu sangat penting, karena membawa beban yang berat khususnya untuk perjalanan yang jauh.
Daya Pengereman Kuat
Ban memiliki jenis yang berbeda-beda pada kembang bannya. Hal itu berkaitan dengan kinerja pengereman pada ban yang berasal dari tenaga mesin. Ketika ban mulai berjalan, mengerem, atau memarkir kendaraan. Ban harus memiliki daya cengkeram yang kuat untuk pengereman kendaraan. Karena ban satu-satunya bagian kendaraan yang bersentuhan dengan jalan.
Mudah dikendalikan
Ban harus mudah dikontrol oleh pengendara. Karena tindakan menyetir dan mundur ditentukan oleh ban tersebut. Dalam mengontrol mobil saat berkendara, ban merupakan komponen yang sangat penting, karena kemampuan untuk kestabilan dalam berkendara sangat ditentukan dari performa ban itu sendiri. Jika performa ban itu kurang baik, maka kestabilan saat berkendara juga kurang nyaman dan dapat terjadi kecelakaan. Begitu pun sebaliknya kalau performa ban bagus, maka kestabilan berkendara akan lebih baik dan fungsi tersebut untuk antisipasi kecelakaan yang bisa terjadi kapan saja.
Peredam Getaran pada kendaraan
Fungsi dasar ban terakhir adalah untuk meredam getaran atau guncangan pada kendaraan tersebut. Pada umumnya ban memiliki tipe yang berbeda yaitu tipe (radial dan bias). Kedua tipe ini memiliki perbedaan yang berpengaruh pada peredam/guncangan di jalan yang tidak rata sebelum akhirnya diredam lagi oleh suspensi. Karena rata-rata ban dibuat menggunakan bahan 50% karet elastis dengan tekanan angin di dalamnya. Fungsi angin tersebut juga sebagai peredam yang guncangan atau getaran pada kendaraan di waktu perjalanan. Tipe radial cenderung lebih baik untuk meredam getaran atau guncangan daripada tipe ban bias.
Konstruksi Dasar Ban
Pada umumnya dasar ban memiliki terdiri dari 2 jenis konstruksi yakni jenis radial dan bias. Nah berikut ialah penjelasan 2 jenis konstruksi tersebut yaitu:
Ban Bias
konstruksi ban bias mempunyai rangka yang terdiri dari berlapis-lapis bahan tekstil berupa nylon yang disusun saling-silang. Lapisan tekstil tersebut terdiri dari 10,12,14, 16 atau lebih. Lapis 1,3,5 dan seterusnya pada satu arah. Sedangkan lapisan lainya 2,4,6 pada arah yang berlainan. Pada konstruksi ini rangka pada bagian mahkota ban (crown) merupakan satu kesatuan dengan bagian samping (sidewall).
Dengan demikian pada saat ban bergerak maka bagian tapak ban akan mengalami pergerakan mengikuti pelenturan ban mengakibatkan perubahan luas kontak ban dengan permukaan jalan. Pelenturan ban juga mengakibatkan efek pergerakan saling memotong antar lapisan rangka ban sehingga menimbulkan panas.
Ban bias memiliki konstruksi yang lebih kuat untuk menahan beban yang cukup berat daripada ban radial. Penggunaan anyaman menyilang di ban bias memberikan efek pemerataan distribusi bobot terhadap ban ketika diberi beban berlebih. Sehingga dinding ban bias lebih tahan terhadap kerusakan benda tajam dan beban.
Namun ban bias memiliki bobot yang lebih berat dari ban radial sehingga daya cengkeram kurang baik. Kemudian daya cengkeram yang kurang baik ini juga ditambah tapak ban bias yang tidak bisa menempel sempurna saat diberi beban karena cenderung melengkung. Karena konstruksi rangka dari nilon, ban bias lebih cepat panas saat dipakai sehingga usia pakai lebih singkat
Ban Radial
konstruksi ban radial mempunyai rangka yang terbuat dari satu lapis bahan kawat baja yang direntangkan dari bead (bibir ban) ke bead dengan sudut 90% terhadap arah pergerakan ban dan relatif radial terhadap titik tengah ban. Pada bagian crown (mahkota ban) mempunyai beberapa lembar lapisan stabilisator yang juga berfungsi sebagai pelindung.
Dengan bentuk konstruksi ini maka bagian tapak ban akan bekerja secara terpisah sehingga pergerakan sidewall tidak mempengaruhi kerja bagian tapak ban. Dengan kata lain pelenturan ban tidak mengubah luas kontak antara ban dengan permukaan jalan.
Selain itu tidak ada pergerakan antar lapis rangka ban seperti pada ban bias karena ban radial hanya terdiri dari satu lapis kawat baja dan efek panas yang ditimbulkan lebih kecil dibanding kan dengan ban bias dan panas yang ditimbulkan juga lebih mudah dilepas.
Kemudian kelebihan ban radial adalah umur pemakaian lebih lama karena lapisan pelindung pada crown melindungi kerusakan pada daerah crown, daya cengkeram lebih baik, hemat bahan bakar karena lower rolling resistance lebih stabil, ban tidak mudah panas (running cooler), dan mudah diperbaiki saat ban bocor.
Komponen Dasar Ban
Pada dasarnya ban memiliki komponen yang berbeda dari ban bias dan ban radial yang sudah dijelaskan diatas. Komponen-komponen tersebut diantaranya ialah tread, carcass/casing, breaker/belt, dan bead. Berikut penjelasan komponen ban pada artikel pengertian ban di bawah ini
- Tread
Tread adalah komponen yang ban paling luar atau disebut telapak/lapisan ban luar yang langsung bersentuhan dengan permukaan tanah jalan. Pada bagian Tread berfungsi untuk melindungi ban dari benturan atau tusukan berbatuan yang bisa merusak ban. Tread memiliki banyak pola dan pola itu biasanya disebut Pattern. Pola tersebut dirancang begitu terinci untuk mengoptimalkan kemampuan ban ketika berjalan. - Carcass atau Cassing
Carcass atau Cassing adalah sama yaitu lapisan benang berbentuk ban dan merupakan rangka ban yang menahan udara bertekanan tinggi agar bisa menyangga ban. Carcass dan cassing dibuat dari bahan yang berbeda, carcass dibuat dari bahan nylon baja sedangkan cassing dibuat dari bahan karet. Carcass biasa digunakan untuk ban bias sedangkan cassing digunakan untuk ban radial. - Belt atau Breaker
Belt atau Breaker adalah bagian lapisan benang yang diletakkan antara bagian tread dan cassing. Belt terbuat dari nylon dan biasanya untuk ban bias. Sedangkan breaker terbuat dari kawat dan biasanya untuk ban radial. Fungsi dari keduanya adalah untuk memperkuat daya rekat antara tread dan carcass. Fungsi lainya adalah untuk melindungi serta meredam benturan dari permukaan jalan yang terjadi pada tread supaya tidak diterima langsung oleh Casing. - Bead
Bead adalah sebuah kawat yang menjadi satu dan dikelilingi oleh karet ban yang fungsinya untuk melekat pada bagian velg. Dengan kata lain, bead seperti angkur yang membuat ban terus menempel dan melekat pada velg. Tekenan udara yang ada dalam ban membuat bead terdorong sampai melekat pada velg dan tertahan dengan kuat. - Inner atau Liner
Inner atau Liner adalah lapisan yang diluar pada bagian dalam ban. Inner pada ban tubeless berfungsi untuk sebagai pengganti ban dalam. Sedangkan liner adalah untuk lapisan ban saja yang berfungsi melindungi ban dalam. - Sidewall
Sidewall adalah lapisan ban yang ada di samping ban, tujuannya adalah untuk melindungi atau menutup cascass ban. Sidewall adalah komponen ban yang paling besar dan fleksibel. Di sidewall terdapat juga informasi spesifikasi ban seperti ukuran ban, merek, aspek rasio, indeks beban, rating kecepatan, play ranting, dll.
Perbedaan Ban TubeType Dan Tubeless
Hal ini simpel untuk membedakan dari kedua jenis ban ini, kalau dasar ban tubetype memiliki ban dalam sedangkan dasar ban tubeless tanpa memerlukan ban dalam.
Tapi kedua jenis ban ini memiliki keunggulan masing-masing yang membuat kedua ban ini selalu dibutuhkan oleh konsumen dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Nah berikut ini keunggulan dan perbedaan dari kedua jenis ban ini yaitu:
- Harga
Kalau dari segi merek dan ukuran ban yang sama, harga dari kedua ban ini sangat berbeda karena ban tubetype selalu lebih murah dibandingkan dengan ban tubeless. - Material
Biarpun kedua jenis ban ini menggunakan material karet yang sama, tapi ban tubeless memiliki lapisan fluid sealant yang mempertahankan kerapatan ban sedangkan ban tubetype menggunakan ban dan atau inner tube. - Komponen
Komponen dari kedua jenis ban ini sangat berbeda karena ban tubeless memiliki komponen yang sangat simpel daripada ban tubetype. Ban tubeless hanya terdiri dari komponen ban dan velg saja sedangkan ban tubetype miliki banyak komponen yaitu ban luar ,ban dalam dan velg. Adapun tambahan untuk ban tubetype adalah flap dan ring jika dibutuhkan. Dari kedua komponen ini sudah terlihat bahwa ban tubebless jauh lebih ringan dibandingkan ban tubetype. Ini yang membuat ban tubeless lebih hemat bahan bakar daripada ban tubetype. - Daya Tahan
Ban tubeless memiliki daya tahan yang cukup kuat dan anti bocor. Ban tubebless Lebih baik dalam menghilangkan panas dan suhu rendah sehingga umur ban yang lebih panjang. Karena memiliki area kontak yang lebih baik meskipun pemakaian yang sama sehingga umur ban tubebless lebih panjang. - Kebocoran
Pada saat ban tubebless bocor, ban tidak langsung kempes begitu saja dan masih bisa di bawah jalan dan di naiki oleh penumpangnya. Sedangkan ban tubetype ketika bocor ban tersebut langsung kempes dan anginnya akan keluar semua yang membuat ban tubetype tidak bisa di jalankan lagi ketika bocor. Ini yang membuat ban tubebless lebih nyaman digunakan saat perjalanan.
Yang dimana salah satu hal yang belum diketahui banyak orang tekanan ban ideal motor. Mereka tahu ciri-ciri ban yang kekurangan angin, namun masih banyak yang belum mengetahui tekanan angin ban yang ideal. Padahal, besar kecilnya tekanan angin akan mempengaruhi kekerasan ban. Dan ini sangat mempengaruhi stabilitas serta kenyamanan berkendara.
- Jika ban terlalu kempes, maka ban akan menjadi berat karena tapaknya melebar, yang sehingga motor akan lebih lambat dan ban akan gampang atau mudah bocor.
- Jika ban terlalu keras, maka permukaan ban akan menjadi keras, yang sehingga ketika melintas di jalan tidak rata akan sangat tidak nyaman karena daya serap ban akan menjadi berkurang.
Lalu Berapa Tekanan Angin Yang Ideal Untuk Ban Motor…???
Dalam hal ini tekanan angin ban untuk motor matic dan motor sport itu berbeda, karena apabila salah maka Akibat Tekanan Ban Motor Terlalu Tinggi nah untuk perbedaan ini, tentunya menyesuaikan dengan ukuran ban serta bobot kendaraan.
Tekanan Ban Motor Bebek Dan Matic
Untuk motor-motor matic yang memiliki bobot ringan, maka tekanan angin pada roda depan sekitar 28 hingga 30 PSI. Artinya kalian bisa menggunakan 28 PSI bila digunakan sendiri, dan 30 PSI saat berbonceng/membawa beban berat. Dan sementara untuk roda belakang, sekitar 34-36 PSI, sama seperti diatas, gunakan 34 PSI untuk single riding dan 36 PSI saat kalian membawa beban tambahan.
Tekanan Ban Motor Sport
Untuk jenis motor sport spereti Vixion, CB Series, Ninja 250, GSX series ada perbedaan tekanan ban. Ini karena ukuran ban motor tipe ini berbeda dan bobot “curb weight” motor ini juga lebih berat dari pada motor jenis bebek. Dan untuk roda depan, sekitar 32 hingga 34 PSI, sementara roda belakang 39-41 PSI.
Mengapa Tekanan Ban Depan Dan Belakang Berbeda
Selain dari lebar ban, ternyata ada alasan lain yang menyebabkan tekanan ban belakang motor lebih besar. Alasannya, karena roda belakang berperan sebagai roda penggerak motor. Sementara roda depan berperan sebagai roda pengendali motor. Artinya beban yang diemban pada roda belakang lebih besar dibandingkan roda depan.
Karena ban belakang akan dibebani oleh bobot motor keseluruhan, yang sehingga tekanan angin ban juga harus disesuaikan agar nanti ketika jalan, ban tidak kempes. Ini juga menjadi alasan mengapa tapak ban belakang motor itu lebih lebar.
Cara Cek Tekanan Angin Ban
Setelah mengetahui tekanan ideal ban motor, kalian harus sering-sering mengecek tekanan angin pada ban motor kalian, khususnya ketika kalian akan melakukan toring atau perjalanan jauh. Untuk mengecek, memang tidak bisa dilakukan dengan tangan kosong. Kita butuh bantuan alat yang bernama “tyre pressure gauge”. Alat ini bentuknya mirip dial gauge yang memiliki ujung untukk dimasukan ke niple ban.
Kalian bisa mendapatkan alat ini ke toko aksesoris motor, atau pada online shop kepercayaan kalian. Sekarang sudah banyak dijual tyre pressure gauge portable dengan ukuran yang kompak, sehingga harganya lebih murah dan lebih mobile.
Pakai Angin Biasa Atau Nitrogen
Pertanyaan ini, juga sering dilontarkan oleh pemilik motor, kebanyakan motor produksi, menggunakan angin biasa sebagai pengisi ban. Tapi ada juga beberapa motor yang menggunakan nitrogen. Memang, nitrogen memiliki stabilitas lebih baik dan memiliki toleransi terhadap suhu yang juga tinggi. Dengan kata lain, nitrogen lebih tahan terhadap suhu yang tinggi. Sehingga tak mudah meletus “kalau tidak terkena paku”.
Kalian bebas menggunakan angin biasa atau nitrogen, kalau kalian akan melakukan perjalanan jauh, disarankan mengisi nitrogen. Karena dalam menempuh perjalanan jauh, suhu ban bisa meningkat cukup tinggi. Sehingga agar ban awet dan tidak mengalami deformasi, gunakan nitrogen. Apalagi untuk ban tubeless ban ini sangat cocok apabila kalian menggunakan nitrogen sebagai isinya. Dan sementara tekanan angin ban, sama seperti yang tertera diatas.
Demikianlah pembahasan mengenai Berapa Tekanan Angin Ban Motor Yang Pas ??? semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂