“Wajib Baca” Spesifikasi,, Grand Prix Sepeda Motor - Grand Prix sepeda motor “MotGp” mengacu pada kelas puncak dari balap motor, saat ini terbagi dalam tiga kelas mesin yang berbeda: Moto3, Moto2, dan MotoGP.
Motor-motor yang digunakan di MotorGP ialah motor yang dibuat khusus untuk balapan dan tidak dijual untuk umum. Hal ini berlawanan dengan beberapa balapan kategori produksi, seperti Worl Superbike yang melombakan versi modifikasi dari motor-motor yang tersedia untuk umum.
Daftar Isi
Sejarah Grand Prix Sepeda Motor
Kejuaraan dunia untuk balap motor pertama kali diselenggarakan oleh Federation Internationale de Motocyclisme “FIM”, pada tahun 1949. Pada saat itu secara tradisional telah diselenggarakan beberapa balapan di tiap event untuk berbagai kelas motor, berdasarkan kapasitas mesin dan kelas untuk sidecars “motor bersespan”. Kelas-kelas yang ada saat itu adalah 50 cc, 125 cc, 250 cc, 350 cc dan 500 cc untuk motor single seater, serta 350 cc dan 500 cc untuk motor sidecars. Memasuki tahun 1950-an dan sepanjang 1960-an, motor bermesin 4 tak mendominasi seluruh kelas, pada akhir 1960-an, motor bermesin 2 tak mulai menguasai kelas-kelas kecil.
Spesifikasi Grand Prix Sepeda Motor
Setiap peraturan mengenai tiap-tiap kelas balapan dibentuk oleh FIM sebagai organisasi yang berwenang melakukannya. FIM membentuk dan mengeluarkan peraturan-peraturan baru yang dipandang sesuai dengan perkembangan balapan. Pada permuaan era baru MotoGP pada tahun 2002, motor bermesin 2 tak 500 cc dan 4 tak 990 cc dibolehkan untuk digunakan dalam balapan. Kedahsyatan tenaga dari motor bermesin 4 tak yang mengungguli motor bermesin 2 tak menyingkirkan seluruh mesin 2 tak dari persaingan dan musim-musim balap selanjutnya tidak ada lagi motor 2 tak yang digunakan.
Pada tahun 2007, FIM akan memberlakukan peraturan baru bahwa motor-motor MotoGP akan dibatasi menjadi 4 tak 800 cc. Alasan yang dikemukakan dari pengurangan kapasitas silinder mesin ini adalah untuk meningkatkan keamanan pembalap, mengingat tenaga dan kecepatan puncak yang dihasilkan mesin-mesin MotoGP telah meningkat secara drastis sejak 2002. Rekor kecepatan MotoGP saat ini adalah 347,4 km/jam yang dicetak oleh Loris Capirossi dengan motor Ducati di sirkuit Catalunya, Barcelona pada tahun 2004. Sebagai perbandingan rekor kecepatan F1 saat ini adalah 369,9 km/jam yang dicetak oleh Antonio Pizonia dengan mobil BMW, disirkuit Monza pada tahun 2004.
Keputusan pilihan untuk membatasi kapasitas mesin menjadi 800 cc “dari pada dengan metode pembatasan tenaga lain, seperti pengurangan jumlah gir transmisi yang diizinkan” menurut para pengamat MotoGP sangat menguntungkan Honda. Honda menggunakan mesin lima silinder dan hanya perlu mengurangi satu silinder untuk membenahi mesin mereka agar sesuai regulasi yang baru, sementara pabrikan lainnya harus mendesain ulang seluruh mesin mereka. Pembatasan menjadi 800 cc juga menimbulkan kontroversi bahwa sepertinya saat ini motor yang digunakan dalam kejuaraan Superbike 1000 cc menjadi tercepat dalam balapan motor sirkuit di seluruh dunia.
Mesin yang digunakan dalam kelas 125 cc dibatasi sebanyak satu silinder dan dengan berat minimal 80 kilogram, sementara untuk kelas 250 cc dibatasi sebanyak dua silinder dengan berat minimal 100 kilogram.
Motor-motor untuk kelas MotoGP dibolehkan menggunakan mesin dengan jumlah silinder antara tiga sampai enam silinder dan terdapat variasi dalam pembatasan berat tergantung jumlah silinder yang digunakan. Ini disebabkan sebuah mesin dengan silinder yang lebih banyak, tenaga yang dihasilkan juga lebih besar dan batasan berat meningkat. Pada tahun 2006 mesin-mesin yang digunakan di MotoGP adalah mesin empat dan lima silinder. Honda menggunakan lima silinder sementara Yamaha, Ducati, Kawasaki dan Suzuki menggunakan empat silinder.
Motor-motor yang digunakan dalam Grand Prix Motor dibuat tidak hanya untuk balapan saja, tetapi juga sebagai ajang untuk kekuatan dan kemajuan teknologi antar pabrikan. Sebagai hasilnya seluruh mesin-mesin MotoGP dibuat dengan menggunakan material yang sangat mahal dan ringan seperti titanium dan carbon-fiber-reinforced plastic. Motor-motor tersebut juga menggunakan teknologi yang tidak tersedia untuk konsumsi umum, misalnya adalah perangkat elektronik yang canggih termasuk telemetri, engine management systems, kontrol traksi, rem cakram karbon dan teknologi mesin modern yang diadopsi dari teknologi mesin mobil F1.
Jika motor-motor yang dipakai dikelas MotoGP hanya dilombakan di tingkat kejuaraan dinia motor-motor yang digunakan dikelas 125 cc dan 250 cc relatif lebih terjangkau. Harga sebuah motor 125 cc kurang lebih sama dengan sebuah mobil. Motor-motor ini sering digunakan dalam kejuaraan balap motor nasional diseluruh dunia.
Satu dari beberapa tantangan utama yang dihadapi para pembalap MotorGP dan Insinyur motor MotoGP adalah bagaimana untuk menyalurkan tenaga mesin yang luar biasa-lebih dari 240 dk “179 kW”, melalui titik kontak dua buah ban dan permukaan aspal sirkuit dengan lebar hanya sekitar lengan manusia. Sebagai perbandingan mobil F1 menghasilkan lebih dari 950 dk “700 kW” tetapi dengan empat buah ban, sehingga memiliki titik kontak permukaan dengan aspal sepuluh kali lebih lebar dari motor MotoGP.
Spesifikasi Mesin
Adapun spesifikasi mesin sebagai berikut:
- Konfigurasi : V4, V-twin atau 4-silinder “Kelas MotoGP”, 4-silinder “Kelas Moto2”, 1-silinder “Kelas Moto3”.
- Kapasitas : 1000 cc “Kelas MotoGP”, 600 cc “Kelas Moto 2”, 250 cc “Kelas Moto3”.
- Katup : 16-katup “Untuk semua kelas”.
- Kerja katup : DOHC, 4-katup per silinder “untuk semua kelas”.
- Bahan bakar : Tanpa timbal “tidak ada bahan bakar kontrol”, 100 oktan.
- Pasokan bahan bakar : Injeksi bahan bakar.
- Aspirasi : Aspirasi normal.
- Kekuatan : Kira-kira 250 atau 225 dk.
- Pelumasan : Basah.
- Maksimum/minimum Putaran Mesin : 17500-18000 Rotasi per menit atau 300 putaran per detik.
- Pendingin : Pompa air tunggal.
Demikianlah pembahasan mengenai “Wajib Baca” Spesifikasi,, Grand Prix Sepeda Motor semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂